Etnis Lampung
Etnis Lampung dibagi Dua Jurai Pesisir/Sai batin dan Pedalaman/pepadun
Gambar 3 :
Lampung Pesisir tersebar di Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cuku Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh,
Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, Cikoneng di pantai Banten dan bahkan merpas di Bengkulu (ini dalam rumpun Melayu-Polinesia (http://id.wikipedia.org/wiki/rumpun_bahasa_lampung).
Masyarakat adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan, dan barat Lampung, masing-masing terdiri atas: - Paksi Pak Sekala Brak (Lampung Barat)
- Bandar Lima Way Lima (Pesawaran)
- Marga Lima Way Lima ( Lampung
Timur)
- Keratuan Melinting (Lampung Timur)
- Keratuan Darah Putih (Lampung Selatan)
- Keratuan Komering (provinsi Sumatera Selatan)
Selanjutnya, masyarakat adat pepadun/pedalaman yang terdiri atas Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuba, Kunang, Belinyuk, Selagai, Nyerupa. Masyarakat Abung mendiami 7 wilayah adat: Kotabumi, Seputih Timur, Sukada, Labuhan Maringgai, Jabung, Gunung Sugih, dan Terbanggi. Mego Pak Tulang Bawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji, Puyang Tegamoan). Masyarakat Tulang Bawang mendiami empat wilayah adat: Menggala, Mesuji, Panarapan, dan Wiralaga. Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Manyarakat, Minak Demang Lanca atau Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi). Masyarakat Sungkay Way Kanan mendiami sembilan wilayah adat: Negeri Besar, Ketapang, Pakuan Ratu, Sungkay, Bunga Mayang, Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Kasui.
Membahas sebuah masyarakat, barang tentu terkait secara penting dengan sarana komunikasi dalam masyarakat tersebut, yaitu bahasa. Bahasa Lampung berdasarkan Klasifikasi yang dirumuskan oleh dr. Van royen dibedakan menjadi dua dialek yaitu dialek A dan dialek O. Sesungguhnya, bahasa Lampung adalah bahasa yang dipertuturkan oleh ulun Lampung di Provinsi Lampung, Selatan Palembang, dan Pantai Barat Banten. Bahasa ini termasuk cabang sundik, dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat. Dengan ini pula masih berkerabat dengan bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Bali, bahasa Melayu, dan sebagainya.
Selanjutnya, bahasa Lampung juga memiliki rumpun. Rumpun bahasa Lampung adalah sekelompok bahasa yang dipertuturkan oleh ulun Lampung di provinsi Lampung, Selatan Palembang dan Pantai Barat Banten. Rumpun ini terdiri atas: bahasa Komering; bahasa Lampung Api; dan bahasa Lampung Nyo. Kelompok ini merupakan cabang tersendiri dalam rumpun melayu-polinesia
(http://id.wikipedia.org/wiki/rumpun_bahas a_lampung).
Masih dalam sumber referensi yang sama, Dr. Van royen mengklasifikasikan rumpun bahasa Lampung dalam subdialek, yaitu Dialek Belalau atau Dialek Api dan Dialek Abung atau Nyow.
peta Persebaran Dialek Bahasa Lampung :1) Dialek Belalau (Dialek Api), terbagi menjadi:
- Bahasa Lampung logat Belalau dipertuturkan oleh etnis Lampung yang
berdomisili di Kabupaten Lampung Barat yaitu Kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Belalu, Suoh, Sukau, Ranau, Sekincau, Gedung Suurian, Way Tenong, dan Sumber Jaya.
Kabupaten Lampung Selatan di Kecamatan Kalianda, Penengahan, Palas, Pedada, Katibung, Way Lima, Padang Cermin, Kedondong, dan Gedong tataan. Kabupaten Tanggamus di Kecamatan Kotaagung, Semaka, Talangpadang, Pagelaran, Pardasuka,
Hulu Semuong, Cukuhbalak, dan Pulau Panggung. Kota Bandarlampung di Teluk Betung Barat, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, Panjang, Kemiling, dan Rajabasa. Banten di Cikoneng, Bojong, Salatuhur, dan
Tegal dalam Kecamatan Anyer, Serang.
-Bahasa Lampung logat Krui dipertuturkan masyarakat etnis Lampung di Pesisir Barat Lampung Barat yaitu Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Karya Penggawa, Lemong, Bangkunat, dan Ngaras.
-Bahasa Lampung logat Melinting dipertuturkan masyarakat etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Timur di
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kecamatan Jabung, Kecamatan
Pugung, dan Kecamatan Way jepara.
-Bahasa Lampung logat Way Kanan dipertuturkan maryarakat etnis Lampung yang bertempat tinggal di Way Kanan yakni di Kecamatan Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Pakuan Ratu.
-Bahasa Lampung logat Pubian dipertuturkan oleh etnis Lampung yang berdomisili di kabupaten Lampung Selatan yaitu Natar, Gedung Tataan dan Tegineneng. Lampung Tengah di Kecamatan Pubian dan Kecamatan Padang Ratu. Kota Bandar Lampung Kecamatan Kedaton, Sukarame, dan Tanjung Karang Barat.
-Bahasa Lampung logat Sungkai dipertuturkan etnis Lampung yang berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Sungkai Selatan, Sungkai Utara dan Sungkai Jaya.
-Bahasa Lampung logat jelema daya atau logat Komering dipertuturkan oleh masyarakat etnis Lampung yang berada di Muaradua, Martapura, Belitang, Cempaka, Buay Madang, Lengkiti, Ranau, dan Kayuagung di provinsi Sumatera Selatan.
2) Dialek Abung (Dialek Nyo), terbagi menjadi:
-Bahasa Lampung logat Abung dipertuturkan etnis Lampung yang berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Kotabumi, Abung Barat, Abung Timur, dan Abung Selatan. Lampung Tengah di
Kecamatan Gunung Sugih, Punggur, Terbanggi Besar, Seputih Raman, Seputih Banyak, Seputih Mataram dan Rumbia, Lampung Timur di
Kecamatan Sukadana, Metro Kobang, Batang Hari, Sekampung dan Way Jepara. Lampung Selatan meliputi Desa Muaraputih dan Negara Ratu. Kota Metro di Kecamatan Metro Raya dan Bantul. Kota Bandar Lampung meliputi Kelurahan Labuhan Ratu, Gedung Meneng, Baja Basa, Jaga Baya, Langkapura, dan Gunung Agung (Kelurahan Segala Mider).
-Bahasa Lampung Logat Menggala dipertuturkan masyarakat etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Tulang Bawang meliputi Kecamatan Menggala, Tulang Bawang Udik, Tulang Bawang Tengah, Gunung Terang, dan Gunung Aji.
Video Ragam dialek Lampung jangan lupa Subcribe dan like😁🙏
https://youtu.be/WIXRyi3AHFQ
Penulis : Rendy Apriansyah Palembang
Komentar
Posting Komentar